Langsung ke konten utama

dampak Pariwisata terhadap Masyarakat Adat di Bali


Dampak positif Pariwisata terhadap aktivitas masyarakat adat di Bali
            Dimana diketahui bahwa hampir sebagian masyarakat di Bali bekerja dan mempertaruhkan nasibnya pada bidang-bidang yang berkaitan dengan pariwisata,sehingga dampak dari pariwisata itu sendiri sebagai hasilnya dapatlah membantu kesejahteraan masyarakat yang ada di Bali pada umumnya.
Dimana tersebarnya lapangan pekerjaan yang lebih banyak terkait pariwisata dapat memberikan peluang pekerjaan lebih banyak terhadap masyarakat di Bali,terkait dengan masyarakat adat,damapk positif yang dapat dipetik adalah dimana diberikannya peluang terhadap masyarakat adat yang memiliki kesenian-kesenian yang khas di masing-masing daerah untuk memperkenalkan dan sekaligus menjadikan sebagai suatu penghasilan bagi masyarakat tersebut.
Sebagai contohnya adalah diperkenalkannya tentang kebudayaan-kebudayaan masyarakat terkait kepercayaan masyarakat adat di bali,dengan adanya pementasa-pementasan kesenian seperti tari-tarian bali,seperti tari kecak,tari pendet,dan lainnya,selain itu adanya perkenalan tentang sejarah-sejarah perkembangan hidup masyarakat di bali yang telah mengalami banyak perubahan baik terkait budaya serta perjuangan-perjuangan kehidupan masyarakatnya yang diabadikan melalui sebuah media seni seperti lukisan-lukisan,seperti misalnya adanya museum-museum seni seperti museum la-mayour,museum bajrasandi,museum bali,museum subak serta masih banyak yang lainnya.
            Selain sebagai sarana untuk perkenalan dan untuk mata pencaharian,dengan adanya pariwisata di bali pada akhirnya akan memperkenalkan kepada masyarakat internasional tentang kesenian-kesenian masyarakat adat di bali sehingga terciptanya suatu pengakuan secara internasional yang nantinya pada akhirnya akan memberikan perlindungan karya cipta kepada kesenian-kesenian serta adat-istiadat khas masyarakat adat di Bali sehingga pada akhirnya tidak direbutnya adat tersebut oleh daerah-daerah lain.

            Jadi dapat disimpulkan,dampak positif dari pariwisata di Bali yaitu sebagai berikut :
a.       Menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Bali
b.      Membantu masyarakat dalam hal ekonomi
c.       Memperkenalkan karya-karya seni yang berciri khas budaya Bali
d.      Memperkenalkan budaya serta kesenian-kesenian masyarakat Bali
e.       Membantu para seniman bali dalam memperkenalkan karya seninya kepada seluruh dunia
f.       Memperkenalkan serta pada akhirnya untuk memberikan pengakuan dan perlindungan kepada seni serta budaya masyarakat Bali tersebut.
g.      Mendorong bangkitnya industri perhotelan (pembangunan)
h.      Meningkatkan bursa saham (meningkatkan aktifitas ekonomi)
i.        Meningkatkan frekuensi penggunaan alat – alat transportasi
j.        Percampuran budaya melalui informasi dan teknologi
k.      Masyarakat terpacu untuk melestarikan budayanya sebagai motivasi wisatawan untuk berwisata kedaerahan
Dampak negative Pariwisata terhadap aktivitas masyarakat adat di Bali
Selain dampak baik,pastinya ada dampak buruk dari pariwisata itu sendiri terhadap masyarakat adat bali,dimana penyaringan kebudayaan yang tak bisa dikendalikan sering menimbulkan dampak buruk terhadap pola hidup masyarakat adat itu sendiri serta tanpa disadari mulai terkikisnya kebudayaan dan kearifan local masyarakat adat itu sendiri,apabila masyarakat tidak bisa mengendalikan arus pengaruh pariwisata tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan yang menjadi objek dari pariwisata dan wisatawan akan terkikis oleh kebudayaan asing yang dibawa wisatawan itu sendiri,sehingga dampaknya akan berpengaruh buruk juga terhadap mata pencaharian masyarakat itu sendiri.
Dimana pengaruh-pengaruh tersebut mengakibatkan suatu perubahan social,dimana bisa perubahan yang dikehendaki ataupun yang tidak dikehendaki,dimana perubahan yang dikehedaki tersebut pastinya adalah perubahan yang “dianggap baik”oleh masyarakat terkait dengan dampak pariwisata yang akan mengakibatkan perubahan masyarakat kea rah yang diharapkan,seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Dimana pada bab ini akan dibahas tentang dampak negative(perubahan yang tidak dikehendaki) dari adanya pariwisata itu sendiri terhadap kegiatan masyarakat adat bali itu sendiri.
Dalam bidang lingkungan misalnya,dimana Bali yang terkenal dengan lingkungan yang dibanggakan akan mulai tergerus dengan adanya pembangunan-pembangunan hotel yang kadang meniyishkan kepentingan masyarakat,dimana akibat yang ditimbulkan adalah berkurangnya lahan pertanian sehingga masyarakat yang mengandalkan hidup dari pertanian mulai tersisih dan terancam beralih pekerjaan,dimana pariwisata terkait pertanian yaitu system pengairan subak juga merupakan suatu objek wisata yang diminati pengunjung.
Dalam bidang ekonomi misalnya,dimana dengan adanya pariwisata secara tidak sadar harga-harga barang dalam penjualan menyesuaikan dengan harga wisatawan sehingga bisa dikatakan harga melambung tinggi dan sangat menyusahkan masyarakat adat yang kurang mampu,seperti misalnya harga-harga barang pada daerah Kuta yang merupakan salah satu idaman pariwisata dari para wisatawan sangat berbeda dengan harga-harga pada daerah-daerah pedalaman terkait dengan barang yang sama.
Dalam bidang agama yaitu berkurangnya kesakralan upacara adat Bali (terutama di sepanjang pantai kuta). Pada saat melaksanakan upacara melasti, banyak wisatawan yang menggunakan bikini menyaksikan upacara, hal ini tentunya sangat kontras dengan masyarakat bali yang begitu khusuk melaksanakan upacara. Selain itu juga terjadi Akulturasi budaya, terjadi pergeseran komposisi jumlah penduduk dimana pada saat ini trend yang terjadi adalah penduduk luar Bali semakin banyak datang untuk mencari penghidupan. Selama terjadi sinergi tidak akan terjadi masalah. Sebaliknya budaya Bali akan terkikis jika kedepannya semakin banyak lahan yang dijual kepada penduduk pendatang.
Dalam bidang bahasa juga,pelestarian dalam bahasa-bahasa bali sekarang lebih berkurang,dimana pariwisata memacu masyarakat untuk fasih dalam berbahasa inggris,atau bahasa lainnya,sehingga bahasa daerah kadang dilupakan,terbukti juga pada minat para mahasiswa perguruan tinggi lebih memilih jurusan bahasa inggris daripada bahasa daaerah bali.
Dalam bidang social,sering terjadinya ketidaksenangan beberapa masyarakat terhadap pengaruh budaya-budaya asing yang tidak jarang mempengaruhi pola hidup dalam masyarakat dan mengubah pola piker masyarakat yang kadang mengkaibatkan pola-pola piker yang melegalkan suatu hal yang dahulu dianggap tabu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dampak negative dari pariwisata adalah :
·         Ekonomi :
a.       Timbulnya kesenjangan social
b.      Timbuknya persaingan usaha
c.       Menurunya nilai tukar rupiah
d.      Harga barang melambung tinggi
e.      Menurunnya lapangan pekerjaan di bidangnya selain dunia pariwisata
·         Budaya :
a.       Perasaan tidak senang dari penduduk karena kedatangan para wisatawan yang dianggap mengganggu ketengangan masyarakat setempat
b.      Peniruan budaya asing yang berlebihan oleh masyarakat yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat setempat
c.       Lunturnya kebudayaan – kebudayaan yang ada
d.      Adannya komersialisasi kebudayaan yang tujuan semata – mata untuk mencari keuntungan yang pada hakekatnya mengurangi citra dan nilai upacara bagi penduduk yang bersangkutan
e.      Komoditasi seni rupa yaitu adanya kecenderungan pembeli yang pada akhirnya mengurangi penghayatan terhadap nilai budaya tradisional
f.        Masyarakat terpacu untuk mempelajari bahasa asing sehingga bahasa daerah dilupakan

   Kesimpulan : jadi segala hal pastilah memiliki dampak baik dan buruk,begitu pula dengan pariwisata itu sendiri yang dimana kendati telah lama melekat terhadap kehidupan masyarakat di Bali namun tetap saja memiliki dampak-dampak yang terkadang bisa baik terkadang bisa buruk

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan Teori Perubahan Social Linier dan Non-Linier

      1.       Teori perubahan social linier : Teori perubahan social linier bisa juga disebut sebagai teori perkembangan,dimana teori ini berpendapat bahwa suatu perubahan social budaya tersebut berkembang menuju titik tertentu atau bisa disebut dapat direncanakan dan diarahkan perkembangannya. Dimana banyak para ahli yang mengemukakan suatu pengertian-pengertian dari teori ini,yaitu : ·          Emile Durkheim: Masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organic ·          Max Weber : Masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik dan penuh tahayul menuju masyarakat yang rasional ·          Herbert Spencer : mengembangkan teori Darwin, bahwa orang – orang yang cakap yang akan memenangkan perjuangan hidup Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa seti...

gimana ya cara membuat footnote??

Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ www.ed.gov./... yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut. Sekarang kita akan mempelajari pencantuman sumber kutipan pola konvensional. Cara pencantuman sumber kutipan dengan menggunakan pola konvensional, yaitu menggunakan catatan kaki atau foot note. Perhatikan contoh penggunaan catatan kaki yang digunakan pada buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya Jujun Suriamiharja berikut! Perhatikan pula nomor pada teks dan keterangan sumbernya pada catatan kaki. Catatan kaki untuk buku dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul buku (ditulis dengan huruf awal kapital dan di...

PERAN GNB(GERAKAN NON BLOK) DALAM PEMBANGUNAN INTERNASIONAL YANG ADIL

             kali ini penulis akan membahas,salah satu materi kuliah penulis mengenai hubungan internasional yang berjudul Peran GNB,harap dimaklumi jika materi ini tidak begitu lengkap selengkap pengetahuan pembaca nantinya. THX A.     Sejarah GNB GNB atau biasa disebut GERAKAN NON BLOK adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari 118 negara dimana dibentuk pada tahun 1961 oleh Jozeph Broz Tito(Presiden Yugoslavia),Soekarno(Presiden Indonesia),Gamal Abdul Nasser(Presiden Mesir),Pandit Jawaharlal Nehru(Perdana Menteri India),Kwanw(Presiden Ghana) ,dan Negara-negara lainnya yang tidak mengiginkan untuk beraliansi dengan Negara-negara adidaya serta untuk menunjukkan ketidakberpihakannya Negara-negara tersebut terhadap masing-masing blok yang ada zaman itu,yaitu blok barat dan blok timur. Tujuan dibentuknya GNB sebenarnya adalah : a.        Mendukung perjuangan d...